Orang Cerdas Jadikan Kematian Sebagai Nasehat

“Orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya untuk (hidup) setelah kematian, mereka itulah orang-orang yang cerdik" Seorang bapak berusia 63 tahun, meninggal dunia saat sedang menuntut ilmu di sebuah pesantren. Tubuhnya tiba-tiba terkulai lemas sesaat setelah tilawah surat Ar Rohman. Dan, saat itu adalah bulan Romadhon, beberapa jam menjelang adzan Maghrib. Maasyaa Alloh, betapa kematian yang indah. Akhir hayat yang husnul khotimah, insyaa Alloh. Ini adalah peristiwa yang benar-benar memberikan hikmah besar bagi kita yang masih hidup di dunia. Bahwa kematian bisa datang kapan saja dan di mana saja. Tidak mengenal usia, kematian bisa mendatangi orang yang masih berusia belia atau yang sudah manula. Kematian sungguh sebuah misteri. Boleh jadi saat ini kita sudah menunaikan sholat Dhuhur misalnya, namun usia kita tidak sampai di waktu Ashar. Oleh karena itu saudaraku, jadikanlah kematian sebagai nasehat. Setiap ada lintasan pikiran untuk menunda-nunda ...