Alhamdulillah, mudah-mudahan kita bisa sampai ke Ramadhan tahun ini. Mari bermohon kepada Allah SWT agar terkabul keinginan dan doa kita agar disampaikan ke Ramadhan dan ikut mendapatkan pahala berlipat di bulan penuh barakah ini. Aamiin.
Saat jelang Ramadhan, pasar-pasar terlihat sangat ramai dan jauh lebih ramai daripada hari biasa. Banyak ibu rumah tangga yang berjubel di pasar untuk sekedar beli kebutuhan pokok. Padahal sehari-harinya biasanya cukup belanja di mbak-mbak tukang sayur yang lewat depan rumah. Belanjaanpun jumlahnya bisa dua atau bahkan tiga kali lipat dari biasanya.
Ketika ditanyakan ke para ibu tersebut, mungkin jawabannya akan sama yaitu untuk stok makanan jelang Ramadhan. Lho? Bukannya saat Ramadhan kita harus puasa yang berarti juga mengurangi jatah makan besar yang biasanya tiga kali sehari menjadi dua kali yaitu saat berbuka dan sahur?
Inilah fenomena unik di negara kita setiap jelang Ramadhan. Belanja, belanja dan belanja yang puncaknya saat jelang Idul Fitri.
Bisakah hal ini diperbaiki? Saat jelang Ramadhan kita bisa lebih hemat sehingga kelebihan dana bisa untuk infaq dan shodaqoh. Menyantuni mereka-mereka yang kurang mampu. Bisakah? Bukankah keberkahan pahala yang berlipat ganda saat Ramadhan harus diraih dengan memperbanyak amal ibadah? Bukan dengan belanja stok bahan makanan?
Saatnya instrospeksi diri pada Ramadhan tahun ini. Mudah-mudahan kita bisa meraih berkah di Ramadhan dengan mulai mengurangi sikap konsumtif yaitu belanja, belanja dan belanja. Ya Allah, sampaikanlah hamba ke Ramadhan dan ampunilah semua salah dan khilaf hamba Mu ini agar bisa menyambut Ramadhan dengan suka cita dan hati yang bersih, aamiin.
Wallahua'lam.
