Muhammad bin Qasim Sang Penakluk Muda

Posted by

On this day (31 December, 695) Muhammad bin Qāsim al-Thaqafī was born. While still a teenager in 711, he led the Umayyad army that conquered Sindh and Multan.

Hari ini dalam kilas sejarah; lahirnya Muhammad bin Qasim Ats Tsaqafy, dalam usianya yang masih muda -16 tahun- beliau telah memimpin pasukan Kekhalifahan Umayah untuk membebaskan Sind dan Multan. (Lost Islamic History)

Izinkan saya mengajak anda, sebelum membahas Muhammad bin Qasim, untuk mengingat-ingat kembali Sirah Nabawiyah Rasulullah, tatkala badan beliau terluka parah dilempar batu oleh penduduk Thaif. Ditemani Zaid bin Haritsah, Rasulullah menepi di sebuah tempat bernama Qarnust-Tsa’âlib , hingga akhirnya datang malaikat menawarkan pilihan yang menakjubkan.

Jibril datang, dan bersamanya ada malaikat penjaga gunung, yang kemudian menawarkan pada Rasul tercinta, "Wahai Muhamad, jika engkau berkenan, akan kutimpa ke atas mereka Akhsyabain (dua gunung besar di sekitar Thaif)"

Namun lihatlah -dan selalu episode ini membuat saya meleleh- jawaban Rasulullah dengan yakin, "Tidak", jawab beliau, "namun aku berharap, agar Allah melahirkan dari anak keturunan mereka orang yang beribadah kepada Allah semata, tak mempersekutukan-Nya dengan apapun jua."

Kisah itu terekam indah dalam Sahih Bukhari-Muslim, jadi pengingat bagi para da'i untuk selalu tegar dalam dakwahnya. "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah hidayah pada ummatku, sebab mereka tak tahu", doa Nabi melengkapi kisah mengharukan ini.

Apa hubungan kisah Rasulullah di Thaif dan Muhammad bin Qasim? Ialah bahwa; sepeninggal Rasulullah, penduduk Thaif berislam dan menjadi mujahid yang gigih menebar Islam sepenuh jiwa. Lahirlah dari rahim wanita Thaif, seorang ksatria yang akan membebaskan negeri Sind dan Multan, Pakistan dan India hari ini. Beliaulah Muhammad bin Qasim, Ats Tsaqofi, anak turunan Bani Tsaqif, yang dulunya melempar Rasul dengan batu.

Muhammad bin Qasim disebut oleh sejarawan sebagai penakluk yang paling muda dalam sejarah Islam, sebab di usianya yang masih 16 tahun (ada yang berkata 18) beliau telah membuka gerbang dakwah menuju negeri besar di Asia Selatan.

Bertentara 12.000 mujahid, Muhammad menyusuri India, kota-kota takluk sebagian besarnya tanpa perang, sebab mereka telah lelah menjadi budak penguasa tiran India kala itu.

Kisahnya sebenarnya panjang. Kawan-kawan silahkan membaca lengkapnya di banyak buku pahlawan. Yang saya ingin pesankan pada diri sendiri dan kawan-kawan adalah; menjadi ksatria untuk agama kita tidaklah mesti harus senior atau telah 'makan garam'. Islam, jika dipelajari dengan sempurna, akan menuntun siapapun -pemuda, orang tua, lelaki, wanita- menjadi ksatria yang harum mewangi namanya di langit, walau di dunia tak mesti dikenang di lembar sejarah.

Kamu kah Muhammad bin Qasim selanjutnya?
InsyaAllah

loading...

Artikel Lain Yang Mungkin Anda Suka


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Artikel Bermanfaat Semoga Updated at: 22:45
Powered by Blogger.