Kayu akasia juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Kayu akasia mengandung zat tannin yang bisa bersifat sebagai astringen. Zat ini akan digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti gangguan seksual untuk pria, penyakit rabies dan menormalkan kadar gula darah. Pohon akasia juga bisa digunakan sebagai peneduh jalan dan mencegah tanah longsor. Karakteristik pohon akasia yang tahan terhadap suhu panas dan kering ternyata sesuai untuk melindungi kontur tanah di daerah perbukitan. Namun pohon akasia yang sudah tua biasanya lebih rapuh sehingga harus cepat ditebang. Kayu akasia bisa dioleh menjadi campuran bahan parfum. Meskipun pada dasarnya kayu akasia memiliki aroma seperti air kencing namun bisa diolah menjadi salah satu campuran parfum. Proses penyulingan parfum dari kayu akasia bisa dilakukan dengan campuran beberapa bahan kayu lain.Nama spesies nilotica diberikan oleh Linnaeus dari jajaran pohon Akasia yang paling terkenal di sepanjang sungai Nil. Akasia juga dikenal sebagai pohon duri, dalam bahasa Inggris disebut whistling thorns ("duri bersiul ") atau Wattles,atau yellow-fever acacia ("akasia demam kuning") dan umbrella acacias ("akasia payung").
Pohon akasia memiliki daun menyirip. Namun, struktur daun ini bervariasi sesuai dengan jenis spesiesnya. Bunga akasia umumnya tumbuh berkelompok. Warna bunga bervariasi tergantung spesiesnya dan bervariasi antara merah, putih, kuning pucat, atau ungu. Kelopak biasanya berukuran kecil untuk sulit diidentifikasi karena letaknya tersembunyi di balik benang sari yang panjang.
Akasia memiliki duri yang tersebar di seluruh cabang dan merupakan cara adaptasi khas dari pohon-pohon yang tumbuh di iklim kering dan panas. Pohon ini tumbuh baik di daerah beriklim tropis. Perkecambahan benih akasia sangat sulit.
Persyaratan tempat tumbuh akasia tidak membutuhkan syarat tempat tumbuh yang khusus, dengan kata lain dapat tumbuh pada lahan miskin dan tidak subur, seperti pada lahan yang mengalami erosi, berbatu dan tanah alluvial serta tanah yang memiliki pH rendah 4,2. Secara umum dapat tumbuh pada ketinggian antara 30 - 130 meter dpl, dengan curah hujan bervariasi antara 1.000 mm - 4.500 mm setiap tahun. Seperti jenis pionir yang cepat tumbuh dan berdaun lebar, jenis ini sangat membutuhkan sinar matahari, dengan demikian apabila terdapat naungan akan tumbuh kurang sempurna dengan bentuk tinggi dan kurus.
Tanaman akasia setelah mencapai umur tujuh sampai delapan tahun dapat menghasilkan kayu yang baik untuk dibuat untuk papan partikel. Faktor lain yang mendorong pengembangan jenis ini adalah sifat pertumbuhannya yang cepat tumbuh (fast growing species) yang mempunyai batas lingkaran tumbuh yang jelas pada bagian terasnya dengan lebar 1–2 cm. Hal ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhannya yang cepat serta adanya kayu muda.
Karakteristik kayu akasia.Manfaat Tumbuhan Akasia (Manfaat Daun, Akar dan Kayu Akasia)
- Kayu akasia memiliki warna kombinasi yang putih dan coklat yang terlihat pada setiap lingkaran kayu.
- Kayu akasia memiliki massa yang cukup berat dan tekstur yang lebih keras bila dibandingkan dengan jenis kayu lain.
- Kayu akasia memiliki bau yang kurang enak seperti bau air kencing.
- Kayu akasia bisa bertahan terhadap serangan beberapa ngengat karena tingkat kekerasan dan bau yang tidak disukai oleh ngengat.
- Kayu akasia bisa mudah dibentuk meskipun memiliki bentuk yang keras.
- Kayu akasia tidak tahan terhadap pengaruh cuaca dan tidak bisa bersentuhan langsung dengan tanah, air dan suhu lembab.
Dalam bidang kesehatan, manfaat tumbuhan akasia diantara adalah untuk mengatasi permasalahan ejakulasi dini yang diderita oleh pria. Selain itu, akar akasia juga dapat dijadikan sebagai obat untuk mengatasi penyakit rabies. Akar akasia juga dapat dimanfaatkan sebagai obat demam dan mengatasi perut mulas. Adapun zat tanin yang dikandungnya bisa digunakan sebagai astringent dengan melalui proses penguapan kayu akasia. Lebih jauh, tanaman ini ternyata juga dapat bermanfaat untuk menstabilkan kadar gula darah dengan cara merebus dan meminumnya secara teratur.
Sedangkan manfaat dari kayu Akasia antara lain kayu akasia bisa dioleh menjadi campuran bahan parfum. Meskipun pada dasarnya kayu akasia memiliki aroma seperti air kencing namun bisa diolah menjadi salah satu campuran parfum. Proses penyulingan parfum dari kayu akasia bisa dilakukan dengan campuran beberapa bahan kayu lain. Kayu akasia bisa dimanfaatkan sebagai hiasan. Beberapa jenis kayu akasia yang sudah dibiarkan membatu secara alami bisa dirubah menjadi tanaman hias seperti bonsai.
Kayu akasia juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Kayu akasia mengandung zat tannin yang bisa bersifat sebagai astringen. Zat ini akan digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti gangguan seksual untuk pria, penyakit rabies dan menormalkan kadar gula darah. Pohon akasia juga bisa digunakan sebagai peneduh jalan dan mencegah tanah longsor. Karakteristik pohon akasia yang tahan terhadap suhu panas dan kering ternyata sesuai untuk melindungi kontur tanah di daerah perbukitan. Namun pohon akasia yang sudah tua biasanya lebih rapuh sehingga harus cepat ditebang.
Kayu akasia bisa digunakan sebagai bahan untuk membuat konstruksi rumah. Di beberapa daerah di Indonesia kayu akasia dipotong menjadi berbagai macam bentuk kontruksi rumah. Kayu akasia memang sangat keras dan baunya tidak disukai oleh ngengat karena itu banyak disukai sebagai bahan rumah. Pohon akasia bisa tumbuh di daerah yang rawan seperti lereng-lereng, karena itu pohon akasia bisa bermanfaat untuk mencegah banjir dan tanah longsor. Kayu dari pohon akasia juga bisa dimanfaatkan untuk membuat serat kertas. Serat kertas banyak digunakan untuk membuat bahan-bahan pengemas kertas, kardus dan sebagai bahan pokok untuk industri yang memakai kertas.
Kelebihan pohon akasia liar. Pohon akasia pertanian dimaksud di sini adalah pohon akasia yang jenis akasia besar dari jenis daun, kulit kayu serta pohon yang bisa sangat besar di banding pohon akasia liar., namun akasia liar memilki kelebihan yang tersensiri di antaranya adalah: Akasia liar lebih keras kayunya, sehingga lebih awet jika di gunakan baik untuk tiang rumah, bahan-bahan material rumah, gawang pintu, jendela dan lainnya. Tidak cepat rapuh, walaupun sebenarnya kayu dari pohon akasia liar juga terbilang awet namun kayu akasia liar lebih awet lagi umurnya. Ciri-ciri pohon akasia liar: Daun akasia liar lebih kecil di banding pohon akasia pertanian, kulit kayu pohon akasia liar lebih tipis di banding pohon akasia pertanian, kayu akasia liar lebih keras daripada kayu akasia pertanian.Perbedaan Kayu Akasia Dengan Kayu Jati
Beberapa perbedaan antara kayu jati dengan kayu akasia diantaranya sebagai berikut :
Serat Kayu
Kayu akasia dengan kayu jati memiliki perbedaan yang mencolok yaitu pada serat kayunya, bila kayu jati memiliki serat yang halus dan indah sebaliknya kayu akasia memiliki serat kayu yang kasar dengan arah serat yang tidak searah atau mbulet dalam bahasa jawa, serat kayu yang dimiliki kayu akasia ini sedikit menyusahkan para pekerja produksi mebel yang kegiatannya dilakukan secara manual pada saat penyerutan sirap, mereka harus sering membolak balikkan sirapnya pada saat penyerutan untuk mendapatkan hasil yang baik. Serat kayu akasia yang kasar menyebabkan kayu ini kurang tahan dengan tatapan sinar matahari langsung dalam waktu yang lama kayu akasia akan mengalami retak seribu atau retak kecil-kecil yang merata.
Kekerasan Kayu
Kayu akasia tergolong kayu yang memiliki tingkat kekerasan dengan bobot yang sangat berat bahkan bobot dan kekerasan kayu akasia melebihi kerasnya kayu jati. hal ini menyebabkan kayu akasia ini sulit untuk di ukir, sebagian besar pekerja ukir keberatan untuk mengerjakan kegiatan ukiran pada kayu akasia dengan pertimbangan kekerasan yang dimiliki kayu akasia menyebabkan alat-alat ukir atau ujung pisau ukir mereka mudah tumpul bahkan patah. Sehinggan mereka lebih memilih untuk mengukir kayu jati.
Harga Kayu
Bila dilihat dari segi harga ada perbedaan yang sangat besar, harga kayu akasia sangat jauh lebih murah dari harga kayu jati yang melangit tinggi, hal ini dapat disebabkan stok kayu akasia masih banyak dipasaran kayu, jumlah persediaan dengan jumlah yang dibutuhkan konsumen masih seimbang, hal ini ditunjang dengan masa tumbuh kayu akasia yang jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan kayu jati yang memiliki masa tumbuh lebih lama dengan tuntutan peminat yang luar biasa besarnya sehingga menyebabkan stok kayu jati menipis dan langka di pasaran kayu dan memicu harga kayu jati semakin mahal.
loading...