Demi mengejar rekaat sholat yang banyak kadang orang melupakan dan mengabaikan salah satu rukun sholat yaitu tuma'ninah. Padahal sebagai salah satu rukun sholat jika ditinggalkan maka sholatnya dihukumi tidak sah atau sia-sia.
Seperti pada sholat tarawih, tidak masalah mau sholat 23 rakaat atau 11 rakaat silahkan saja yang penting jangan tinggalkan tuma'ninah agar sholat kita tidak sia-sia.
Alangkah sayangnya jika kita sudah bercapek-capek sholat dengan harapan mendapatkan pahala yang berlipat ganda tetapi ternyata hanya sia-sia belaka dan capek saja yang kita peroleh atau bahkan malah dosa? Wallahua'lam. Bagaimana cara memperbaiki kebiasaan yang sudah berlangsung puluhan tahun ini agar tidak menurun ke anak cucu atau generasi berikutnya? Tampaknya peran ulama sangat dibutuhkan terutama ulama yang memang berhubungan langsung dengan organisasi-organisasi keagamaan tertentu. Dengan kata lain perubahan bisa dilakukan dari dalam untuk menghindarkan benturan dengan yang lain.
Jika dari dalam sudah mulai ada niat berubah, maka tinggal istiqomah untuk melaksanakan agar tidak kembali lagi mengejar jumlah rakaat yang banyak dengan meninggalkan tuma'ninah. Semoga tradisi ini segera hilang agar ibadah kita tidak sia-sia. Aamiin.
loading...
