MANFAAT SENGATAN LEBAH YANG BANYAK ORANG BELUM TAHU

Tak Hanya Bikin Bengkak, Sengatan Lebah Ternyata Mengandung Zat Pembunuh Sel Kanker
Saat seseorang disengat lebah, hal pertama yang terasa adalah panas, nyeri, dan bengkak. Reaksi itu bukan sekadar efek racun biasa, melainkan kerja dari satu molekul kuat bernama melittin, komponen utama racun lebah madu. Zat ini menyumbang sekitar separuh dari total racun dan bertindak sangat agresif terhadap membran sel. Begitu masuk ke tubuh, melittin langsung menyerang permukaan sel dan memicu peradangan. Itulah sebabnya area sengatan jadi merah, membengkak, dan terasa berdenyut.

Menariknya, mekanisme yang sama inilah yang kini menarik perhatian peneliti kanker. Jika pada tubuh manusia melittin membuat sel mengalami kerusakan sementara, pada sel kanker dampaknya bisa jauh lebih ekstrem. Dalam uji laboratorium, melittin terbukti mampu melubangi membran sel kanker dengan sangat cepat, menyebabkan sel kehilangan kendali dan mati dalam hitungan menit. Efek ini terlihat kuat pada kanker payudara tipe agresif seperti triple-negative dan HER2-enriched, yang selama ini dikenal sulit ditangani dengan pengobatan standar.

Kesamaan sumber, yaitu sengatan lebah, memberi kontras menarik antara rasa sakit alami dan potensi penyembuhan di masa depan. Zat yang biasanya kita hindari karena membuat tubuh membengkak, justru sedang dipelajari sebagai senjata baru melawan kanker. Namun perlu dicatat, melittin dalam sengatan alami tidak bisa langsung dijadikan obat. Diperlukan teknologi khusus agar zat ini dapat diarahkan tepat ke sel kanker tanpa merusak sel sehat atau memicu alergi berat.

Peneliti kini sedang mengembangkan cara mengemas melittin ke dalam nanopartikel atau versi sintetis yang lebih aman dan terarah. Jika berhasil, apa yang dulu hanya dianggap sebagai sengatan menyakitkan bisa berubah menjadi pintu menuju terapi kanker yang lebih cerdas dan minim efek samping.

Sumber: Research from the Harry Perkins Institute of Medical Research, published in npj Precision Oncology.

Tak Hanya Bikin Bengkak, Sengatan Lebah Ternyata Mengandung Zat Pembunuh Sel Kanker

Sengatan lebah adalah luka akibat lebah yang menyengat, menyebabkan rasa sakit, gatal, kemerahan, dan bengkak di area yang terkena.

Gejala ringan biasanya akan hilang dalam beberapa jam hingga hari, namun sengatan juga bisa menyebabkan reaksi alergi parah atau anafilaksis yang mengancam jiwa pada orang yang sensitif.

Segera cari bantuan medis jika mengalami gejala alergi berat seperti sesak napas, pusing, atau pembengkakan yang meluas. 

Gejala sengatan lebah
Ringan:
Rasa sakit, gatal, atau terbakar di area sengatan. 
Kemerahan dan sedikit bengkak. 
Terlihat bekas sengat berwarna putih di tempat yang tersengat. 
Parah (reaksi alergi berat/anafilaksis):
Sesak napas. 
Pusing. 
Mual, muntah, atau diare. 
Pembengkakan di wajah atau bagian tubuh lain selain area sengatan. 
Kulit pucat. 
Sulit menelan. 
Pingsan atau kehilangan kesadaran. 

Pertolongan pertama untuk sengatan ringan
Segera pindah ke tempat yang aman untuk menghindari sengatan tambahan. 
Lepaskan sengat dari kulit dengan hati-hati menggunakan ujung kuku atau kartu kredit. 
Cuci area yang tersengat dengan sabun dan air. 
Kompres dingin atau es yang dibungkus kain untuk mengurangi bengkak dan nyeri. 
Oleskan pasta dari soda kue dan air pada area yang terkena untuk membantu menetralkan racun. 
Jika perlu, minum obat pereda nyeri seperti parasetamol untuk mengurangi rasa sakit. 

Kapan harus ke dokter
Segera hubungi ambulans atau pergi ke unit gawat darurat (UGD) jika mengalami gejala alergi parah seperti sesak napas, pusing, atau pembengkakan hebat. 

Jika sengatan terjadi pada area sensitif seperti mata, atau jika bengkak tidak membaik, segera periksakan diri ke dokter. 

Jika memiliki riwayat alergi berat terhadap sengatan serangga, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Saat seseorang disengat lebah, hal pertama yang terasa adalah panas, nyeri, dan bengkak. Reaksi itu bukan sekadar efek racun biasa, melainkan kerja dari satu molekul kuat bernama melittin, komponen utama racun lebah madu. Zat ini menyumbang sekitar separuh dari total racun dan bertindak sangat agresif terhadap membran sel. Begitu masuk ke tubuh, melittin langsung menyerang permukaan sel dan memicu peradangan. Itulah sebabnya area sengatan jadi merah, membengkak, dan terasa berdenyut.

Menariknya, mekanisme yang sama inilah yang kini menarik perhatian peneliti kanker. Jika pada tubuh manusia melittin membuat sel mengalami kerusakan sementara, pada sel kanker dampaknya bisa jauh lebih ekstrem. Dalam uji laboratorium, melittin terbukti mampu melubangi membran sel kanker dengan sangat cepat, menyebabkan sel kehilangan kendali dan mati dalam hitungan menit. Efek ini terlihat kuat pada kanker payudara tipe agresif seperti triple-negative dan HER2-enriched, yang selama ini dikenal sulit ditangani dengan pengobatan standar.

Kesamaan sumber, yaitu sengatan lebah, memberi kontras menarik antara rasa sakit alami dan potensi penyembuhan di masa depan. Zat yang biasanya kita hindari karena membuat tubuh membengkak, justru sedang dipelajari sebagai senjata baru melawan kanker. Namun perlu dicatat, melittin dalam sengatan alami tidak bisa langsung dijadikan obat. Diperlukan teknologi khusus agar zat ini dapat diarahkan tepat ke sel kanker tanpa merusak sel sehat atau memicu alergi berat.

Peneliti kini sedang mengembangkan cara mengemas melittin ke dalam nanopartikel atau versi sintetis yang lebih aman dan terarah. Jika berhasil, apa yang dulu hanya dianggap sebagai sengatan menyakitkan bisa berubah menjadi pintu menuju terapi kanker yang lebih cerdas dan minim efek samping.

Sumber: Research from the Harry Perkins Institute of Medical Research, published in npj Precision Oncology.

Popular posts from this blog

Daftar Nama Obat Untuk Penyakit Hewan Ternak Dan Dosis Pemakaiannya

Perbedaan Antara Umur Dewasa Kelamin dan Dewasa Tubuh Ternak, Umur Berapa Siap Dikawinkan?

JEMBATAN KELEDAI