Seorang sumber politik yang dekat dengan pemerintah Damaskus mengatakan bahwa pembagian Suriah menjadi 2 negara adalah suatu hal yang mungkin jadi kenyataan, ditengah terdesaknya pasukan Bashar Al Assad di Suriah.
Sumber tersebut melanjutkan, “Pasukan pemerintah kini lebih bersifat defensif untuk menjaga penjaga dan melindungi daerah yang dikendalikan, paska kegagalan pasukan Assad dan milisi Syiah Iran untuk merebut di Daraa dan Aleppo.”
“Mungkin saja Assad menginginkan wilayah pinggiran pantai Suriah beserta kota Homs dan Hama, serta Suriah Tengah dengan ibukota Damaskus, dan akan membiarkan wilayah utara, timur dan selatan dinegara tersebut dikuasai oleh kelompok ekstrimis,” ujar sumber tersebut.
Senada dengan politisi Suriah, seorang peneliti Barat menyatakan bahwa Assad mungkin menemukan dirinya untuk cukup memperkuat kontrol atas wilayah yang membentang dari Damaskus hingga ke pantai Suriah disebelah barat, di mana Assad memiliki pengaruh yang kuat.
Menurutnya setelah meletusnya revolusi di Suriah pada 4 tahun lalu, negara ini telah dibagi menjadi 4 bagian dengan Negara Islam menguasai antara 10 sampai 15 persen wilayah Suriah, pasukan pemerintah mengendalikan antara 50 sampai 60 persen wilayah, Front dan faksi oposisi mengendalikan 20 sampai 25 persen, dan Kurdistan Suriah antara 5 sampai 10 persen wilayah. (Alarabiya/Ram)
